‎Ayah Ungkap Pesan Terakhir Bonio Raja Gadja Sebelum Tewas, Ketum DPP GNI Mendesak Polisi Segera Tangkap Pelaku‎‎

Iklan

‎Ayah Ungkap Pesan Terakhir Bonio Raja Gadja Sebelum Tewas, Ketum DPP GNI Mendesak Polisi Segera Tangkap Pelaku‎‎

JON KEY
Minggu, 16 November 2025

‎MEDAN –Fakta baru kembali terungkap dari kematian tragis Bonio Raja Gadja, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area (UMA), yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumah kontrakannya, Gang Rambe, Dusun IV, Desa Marindal II, pada Jumat malam (14/11/2025).
‎Ayah korban, Johar Gajah, mengaku Bonio sempat mengirim pesan yang sangat menyentuh dua hari sebelum ia ditemukan meninggal dunia. Pesan itu disampaikan pada Rabu (12/11/2025) bertepatan dengan momen peringatan Hari Ayah.
‎“Hari Rabu dia mengucapkan selamat hari ayah. Dibuatnya kalimat yang sangat menyentuh,” ujar Johar, saat ditemui di RS Bhayangkara Medan, Sabtu (15/11/2025).
‎Namun sejak Kamis (13/11/2025), Bonio tak lagi merespons panggilan telepon maupun pesan dari keluarga. Johar mengaku hari itu ia berniat mengirimkan uang kuliah untuk putranya.
‎“Mulai Kamis sudah nggak ada telepon. Saya chat juga nggak dibalas. Kebetulan saya mau mengirimkan uang kuliahnya,” ucapnya.
‎Karena tak mendapat kabar, Johar gajah meminta anak perempuannya, Diva, untuk pulang dan mengecek keadaan Bonio. Diva yang tengah bekerja sebagai ahli gizi dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Medan, tiba di rumah sekitar pukul 20.30 WIB.
‎ “Ternyata di dalam rumah berserakan darah,” ungkap Johar pilu.
‎Bonio ditemukan tewas di dalam kamarnya dengan kondisi bersimbah darah dan sejumlah luka di tubuhnya. Rumah berantakan, memperkuat dugaan bahwa ia menjadi korban perampokan disertai pembunuhan. Motor, handphone, serta dompet berisi ATM dan uang tunai turut dilaporkan hilang.
‎Seorang warga, Ramadani, menyebut sejak Jumat malam warga mencium aroma tak sedap dari kontrakan tersebut.
‎ “Kakaknya yang pertama buka pintu. Pas tengok di kamar, si Bonio sudah enggak ada lagi,” ujarnya.
‎Jenazah Bonio dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Parmonangan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, setelah proses autopsi di RS Bhayangkara Medan. Johar berharap polisi segera menangkap pelaku:
‎“Semoga cepat tertangkap pelakunya, agar kita paham apa salah nama kita,” ucapnya dengan suara bergetar.
‎Ketum DPP GNI: Polisi Harus Bergerak Cepat
‎Ketua Umum DPP Generasi Negarawan Indonesia (GNI), Rules Gajah, S.Kom, menyampaikan keprihatinan mendalam dan mendesak pihak kepolisian segera mengungkap pelaku kejahatan tersebut.
‎Pernyataan itu disampaikan saat ditemui wartawan media online, Minggu sore (16/11/2025) di sebuah kafe kawasan Klambir Cafe Jalan klambir V.
‎ “Kami meminta Polda Sumut dan Polresta Deli Serdang bergerak cepat dan profesional. Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi tentang rasa aman masyarakat. Pelaku harus ditangkap secepatnya,” tegas Rules Gajah.
‎Ia menegaskan bahwa kasus ini menjadi alarm bagi aparat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengamanan lingkungan, terutama kawasan pemukiman mahasiswa dan perantau.
‎Polisi Masih Selidiki Motif dan Pelaku.
‎Hingga berita ini dirilis, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan perampokan dan pembunuhan tersebut. Rumah korban telah dipasangi garis polisi dan sejumlah barang bukti telah diamankan untuk keperluan olah TKP dan identifikasi jejak pelaku.
‎Masyarakat diimbau memberikan informasi apabila mengetahui aktivitas mencurigakan terkait kejadian tersebut.(TIM)